MAKALAH
PENDIDIKAN KARAKTER
Dosen Pembimbing:
Drs. Wahyudhiana, M.M.PD.

Disusun Oleh :
Ervian Yulia Kusuma Atmaja ( 23040160121 )
Kelas : D
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS
TARBIYYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun
Tugas Ilmu Pendidikan ini dengan baik dan tepat waktu. Seperti yang
telah kita ketahui “Pendidikan Karakter” itu sangat penting bagi anak bangsa
dari mulai dini.
Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan
Karakter itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pembelajaran.
Tugas ini saya buat untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan
Pendidikan Karakter bagi kemajuan bangsa. Semoga makalah yang saya buat ini
dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyu- sun makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian dan
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Salatiga,
30 November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia
memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai
pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat
penting. Hal ini sesuai
dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasonal, jelas bahwa pendidikan
di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis
guna mencapai tujuan tersebut.
Hal tersebut
berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,
bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini
mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting
untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali
dalam penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar
pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya
bangsa Indonesia sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan karakter ?
1. Apa pengertian dari pendidikan karakter ?
2. Bagaimana
contoh program pendidikan karakter?
3. Apa pendidikan
Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa?
4. Bagaimana Tujuan Pendidikan Karakter
Bangsa?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa itu pendidikan karakter.
2. Untuk
mengetahui contoh program pendidikan karakter.
3. Untuk
mengetahui pendidikan karakter untuk mrmbangun keberadaban bangsa
4. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Karakter
Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan Karakter
[1]Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan.Pengembangan karakter bangsa dapat
dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi,
karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka
perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial dan budaya yang bersangkutan.Artinya, perkembangan budaya dan
karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan
peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya
bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan
budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta
didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan
karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh para ahli
dianggap sebagai suatu hal yang niscaya.John Sewey,
misalnya, pada tahun 1916 yang mengatakan bahwa sudah merupakan hal yang lumrah
dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak merupakan tujuan umum pengajaran
dan pendidikan budi pekerti di sekolah. Kemudian pada tahun 1918 di Amerika
Serikat (AS), Komisi Pembaharuan Pendidikan Menengah yang ditunjuk oleh
Perhimpunan Pendidikan Nasioanal melontarkan sebuah pernyataan bersejarah yaitu
mengenai tujuan-tujuan pendidikan umum.
Lontaran
itu dalam sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh Prinsip Utama Pendidikan” antara lain :
- Kesehatan
- Penguasaan proses-proses
fundamental
- Menjadi anggota keluarga yang
berguna
- Pekerjaan
- Kewarganegaraan
- Penggunaan waktu luang secara
bermanfaat
7.
Watak susila
B. Contoh Program Pendidikan
Karakter
1. Lingkungan Sekolah:
a. Training Guru
[2]Terkait dengan program pendidikan karakter disekolah, bagaimana menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya,
dari gagasan ketindakan. Program ini membekali dan memberikan wawasan
pada guru tentang psikologi anak, cara mendidik anak dengan memahami
mekanisme pikiran anak dan 3 faktor kunci untuk menciptakan anak sukses, serta
kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yang “bermasalah” dengan perilakunya.
b. Program Bimbingan Mental
Program ini terbagi menjadi dua sesi program
yaitu Sesi Workshop Therapy, yang dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18
tahun. Workshop ini bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia
remaja. Worskop ini bekerja sebagai “mesin perubahan instant”maksudnya
setelah mengikuti program ini anak didik akan berubah seketika menjadi anak
yang lebih positif dan Sesi Seminar Khusus Orangtua Siswa, membantu orangtua
mengenali anaknya dan memperlakukan anak dengan lebih baik, agar anak lebih
sukses dalam kehidupannya. Dalam seminar ini orangtua akan mempelajari
pengetahuan dasar yang sangat bagus untuk mempelajari berbagai teori psikologi
anak dan keluarga. Memahami konsep menangani anak di rumah dan di sekolah, serta lebih mudah mengerti dan memahami jalan pikiran anak,
pasangan dan orang lain.
2. Lingkungan Keluarga:
a. Membangun
Karakter Anak Sejak Usia Dini.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti
dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri
sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan
YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan
pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan
tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif
akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan
memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman
positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan
kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu
anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk
bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau
secara halus, dan seterusnya.
Biasakan anak
bersosialisasi dan berinteraksi dengan ling- kungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentu- kan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak
wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti
itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuh- kan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa
diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan
spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah
ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
C. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa.
Dunia
pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan
karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa
dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan
sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di
masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama. "Dari mana asalmu tidak
penting, ukuran tubuhmu juga tidak penting, ukuran Otakmu cukup penting, ukuran
hatimu itulah yang sangat penting” karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang
paling kuat menggerak seseorang itu ”bertutur kata dan bertindak”. Simak,
telaah, dan renungkan dalam hati apakah telah memadai ”wahana” pembelajaran
memberikan peluang bagi peserta didik untuk multi kecerdasan yang mampu
mengembangkan sikap-sikap: kejujuran, integritas, komitmen, kedisipilinan,
visioner, dan kemandirian. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga,
betapa perbedaan, perten- tangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya
yang mengantar kan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut
kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik
ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran
pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin
Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga
perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka.
[3]Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil
Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia
memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad
untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah
air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk
negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang
secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut.
Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut
lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang
negara Indonesia. Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter
bangsa, dari pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan
formal dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu
menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena
itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika
menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. Pendidikan
karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya
sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi
keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaan
berperilaku santun dan damai adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka,
tetap merdeka.
D. Tujuan Pendidikan Karakter
Bangsa
Perkembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan
di Indonesia.Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,
“Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yag
beriman,dan bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai
kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa
diantaranya adalah sebagai berikut :
- Mengembangkan potensi afektif
peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa
- Mengembangkan Kebiasaan dan
perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai
universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa
- Menanamkan jiwa kepemimpinan
dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
- Mengembangkan kemampuan pesrta
didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
- Mengembangkan lingkungan
kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh
kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan.
Nilai-nilai Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber-sumber
Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaan.Secara politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang
berasal dari agama. Dan sumber yang kedua
adalah Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan
atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut dengan
Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih
lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.Artinya, nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan
politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.
[4]Pendidikan
budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan,
kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga
Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar
dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat tersebut.Posisi budaya yang demikian penting dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan
Contoh Program Pendidikan Karakter
a. Training Guru
b. Program Bimbingan Mental
Peserta didik untuk multi kecerdasan yang mampu mengem-bangkan sikap-sikap:kejujuran,integritas,komitmen,kedisipilinan,visioner,dan
kemandirian.
Tujuan
Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Mengembangkan potensi afektif peserta didik
2.
Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta
didik
3.
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
peserta didik
4.
Mengembangkan kemampuan pesrta didik
5.
Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
B.
Saran
Dalam
penyusunan makalah ini apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah mohon
masukan dan kritikan dari Bapak Dosen agar menjadi lebih baik, dan menjadi
acuan bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmiyati Zuhdi, Dkk, 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif
dan Teori.UNY Press.
Depdiknas, 2003. Undang – undang RI Nomor 20, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikn Nasional.
Suryabrata, Sumardi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar